"Pertama aku sempat ragu, apa bisa ya puasa soalnya seumur-umur belum pernah puasa dan kata guru ngaji boleh setengah hari, tapi aku masih tidak yakin. Setelah mendapat saran dari teman pengajian yang mengatakan, semua pasti bisa dilakukan asalkan niatnya ikhlas karena Allah, terus saya coba, ternyata betul. Memang sih, pertama puasa, pas jam 11 siang terasa lapar sedikit tapi tidak lemas," katanya penuh semangat pada eramuslim ketika ditemui dalam acara buka bersama dan pengajian rutin mualaf di daerah Bekasi.
Kekhawatiran Dianah segera hilang, setelah menjalankan puasa dan ternyata ia masih mampu menjalankan aktivitas rutinnya setiap hari. Bahkan ia menambah aktivitas ibadahnya dengan sholat Dhuha yang kemudian dilanjutkan dengan membaca al-Qur'an dan Dzikir sampai menjelang waktu Dzuhur.
"Aku belum bisa membaca al-Qur'an, jadi baca latinnya, biasanya kalau baca dari habis sholat Dhuha sampai nyambung ke waktu Dzuhur, aku kuat baca beberapa surat disambung Dzikir lagi. Benar sekali kalau segala sesuatu dikerjakan karena Allah pasti apa yang kita inginkan akan berhasil," tutur Dianah yang mengukuhkan diri sebagai muslim pada tanggal 13 Februari 2005.
Ia mengaku, tidak mempunyai persiapan khusus saat menghadapi bulan Ramadhan pertamanya, karena itu Ia sempat merasa takut tidak dapat menjalankan ibadah yang diwajibkan oleh Allah tersebut. Tetapi ketika mendengar cerita dari teman pengajiannya tentang Lailatul Qadar, dirinya merasa lebih penasaran untuk terus mengikuti keutamaaan ibadah lainnya dibulan Ramadhan, seperti melaksanakan Itikaf di Masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan.
"Aku pengen merasakan bagaimana itikaf di masjid. Katanya dari jam satu malam sampai sahur, sahur bersama dan sholat berjamaah. Kata temanku itikaf sangat bagus mulai dari malam 21 sambil menanti Lailatul Qadar," papar Dianah yang terkadang dibangunkan sahur oleh kucing peliharaannya.
Ingin Mendapatkan Ridho Allah
Ia menceritakan hingga saat ini keluarga terdekat baik kakak maupun mamanya belum tahu tentang agama Islam yang dianutnya, walaupun sebenarnya agama Islam sudah tidak asing baginya dan keluarga. Karena Ibu dari Mamanya merupakan pemeluk agama Islam.
"Sebenarnya aku sudah pengen dari dulu, kalau syahadat dan ayat kursi saya sudah hafal dari SMA, senang aja dengan Islam dan Nenekku juga kan Islam Muhammadiyah. Mama punya enam saudara, tiga beragama Islam, tiga beragama Kristen," ujarnya yang berdarah Manado-Kendari.
Keteguhan hati Dianah menjadi bertambah ketika pada awal tahun Hijriah ia dapat mengetahui makna tentang hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari cerita teman dan ceramah ditelevisi. Sebelumnya Dianah mengaku juga mendapat tanda-tanda kebesaran Allah melalui mimpi, melihat tulisan Allah dilangit.
"Saya pikir, apa perlu berhijrah juga unutk menjadi Muslim. Satu minggu sebelum itu saya bermimpi melihat layar televisi dilangit, seperti sebuah akhir acara ada tulisan kerabat kerja yang diakhiri dengan nama Allah, mungkin itu hidayah ya," ujar Dianah yang diislamkan oLeh Kyai Kondang Abdullah Gymnastiar.
Ia menyatakan kesungguhannya memeluk agama Islam bukan karena pengaruh dari orang lain, tetapi karena ingin menghilangkan kegelisahan dan kegalauan dalam hidupnya. Ia mengatakan perjalanannya setelah menjadi Muslim tidak lantas mulus begitu saja, dirinya sempat dihadapkan pada satu cobaan terkait dengan hubungannya dengan teman dekatnya, namun cobaan itu membuatnya terus berusaha mendekatkan diri pada Allah, yang akhirnya membuat Dianah menyempurnakan agama Islamnya dengan Ibadah sholat lima waktu.
"Saya belajar wudhu dan sholat dari buku, alhamdulillah hafal satu minggu langsung praktek, terus bisa melaksanakan, ditambah dengan doa-doa yang dapat menambah ketenangan," tandasnya.
Ia menegaskan makna puasa baginya sangatlah istimewa, karena dalam Ramadhan kita bisa memohon kepada Allah agar dibukakan pintu makrifat, pintu hidayah dan pintu rizki seluas-luasnya.
Namun, menurutnya yang terpenting dalam Ramadhan ini, Ia bisa mendapat ridho dari Allah untuk dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang dicintaiNya. "Keinginan mendapat jodoh nomor dua, karena yang penting saya mohon kepada Allah agar mendapat ridho supaya dimasukkan kedalam orang yang dicintai Allah," ungkap Dianah yang mengaku belum terlalu bisa membaca Al-Qur'an tapi merasa takjub dengan ayat-ayat al-Qur'an.
Dianah mengakui agama Islam memang agama yang hebat, ayat-ayat al-Qur'an seperti puisi yang indah. Dia mencontohkan surat al-Kautsar dimana akhir ayatnya bisa berbunyi konsonan huruf R semua, namun Ia menyayangkan banyak orang Islam yang belum mengerti tentang Islam yang sebenarnya, hal tersebut dibuktikan dengan tindakan mereka yang belum mencerminkan apa yang diajarkan dalam al-Qur'an.
"Benar-benar Islam itu hebat ya, sayangnya banyak orang yang kurang paham," ungkap Dianah menutup perbincangan.(novel/ln/eramuslim)