KEYAKINAN ASHHABUL HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH

KEYAKINAN ASHHABUL HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH
[Syaikh Abu Utsman Isma'il Ash-Shabuni berkata]: Semoga Allah melimpahkan taufiq. Sesungguhnya Ashhabul Hadits (yang berpegang teguh kepada Al-Kitab dan As-Sunnah) -semoga Allah menjaga mereka yang masih hidup dan merahmati mereka yang telah wafat- adalah orang-orang yang bersaksi atas keesaan Allah, dan bersaksi atas kerasulan dan kenabian Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam.
Mereka mengenal Allah subhanahu wata'ala dengan sifat-sifatnya yang Allah utarakan melalui wahyu dan kitab-Nya, atau melalui persaksian Rasul-Nya shallallahu'alaihi wa sallam dalam hadits-hadits yang shahih yang dinukil dan disampaikan oleh para perawi yang terpercaya.
Mereka menetapkan dari sifat-sifat tersebut apa-apa yang Allah tetapkan sendiri dalam Kitab-Nya atau melalui perantaraan lisan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallamshallallahu `alaihi wa sallam. Mereka tidak meyerupakan sifat-sifat tersebut dengan sifat-sifat makhluk. Mereka menyatakan bahwa Allah menciptakan Adam 'alaihissalam dengan tangan-Nya, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur'an: "Allah berfirman:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ....
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. (Shaad:75)
Mereka tidak menyimpangkan Kalamullah dari maksudnya-maksud sebenarnya, dengan mengartikan kedua tangan Allah sebagai dua kenikmatan atau kekuatan, seperti yang dilakukan oleh Mu'thazilah dan Jahmiyyah -semoga Allah membinasakan mereka-.
Mereka juga tidak mereka-reka bentuknya atau menyerupakan dengan tangan-tangan makhluk, seperti yang dilakukan oleh kaum Al-Musyabbihah -semoga Allah menghinakan mereka-. Allah subhanahu wa ta'ala telah memelihara Ahlus Sunnah dari menyimpangkan, mereka-reka atau menyerupakan sifat-sifat Allah dengan makhluk-Nya. Allah telah memberi karunia atas diri mereka pemahaman dan pengertian, sehingga mereka mampu meniti jalan mentauhidkan dan mensucikan Allah 'azza wa jalla. Mereka meninggalkan ucapan-ucapan yang bernada meniadakan, menyerupakan dengan makhluk. Mereka mengikuti firman Allah azza wa jalla:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
"tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Ia Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (Asy-Syuraa:11)
Al-Qur'an juga menyebutkan tentang "Dua tangan-Nya" dalam firman-Nya:
خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
"..yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.. " (Shaad:75)
Dan diriwayatkan dalam banyak hadits-hadits shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyebutkan tangan Allah, seperti kisah perdebatan Musa dengan Adam 'alaihimas salam, tatkala Musa berkata:
"Allah telah menciptakan dirimu dengan tangan-Nya dan membuat para malaikat bersujud kepadamu" (HR. Muslim)

“To convert to Islam is very easy. Probably the most difficult part of that, is to make sure that you are really convinced that Islam is the truth and the right way to follow. What you need to do after becoming a Muslim is learning some Islamic regulations. Islam is a practical religion and it provides clear guidance on what to do and not to do”.